Yogyakarta, himkidiy.org – Marmer telah digunakan untuk membuat karya seni timeless di seluruh dunia, karena marmer menjadi kekuatan kemewahan dan keindahan dalam imajinasi kolektif kita. Penggunaan marmer ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu, dan tak lekang oleh waktu. Kenapa marmer bisa tetap eksis hingga sekarang walaupun masih ada banyak jenis bebatuan lainnya? Mari kita tahu lebih lanjut.
Corak Marmer Tidak Pernah Ketinggalan Zaman
Saat melihat tampilan marmer, hal pertama yang menjadi fokus adalah coraknya yang berupa urat atau semburat. Corak dan warna marmer diciptakan oleh alam melalui proses ratusan bahkan ribuan tahun. Hasilnya satu jenis marmer dengan marmer lainnya tak pernah sama persis. Dengan demikian setiap marmer adalah unik.
Berbeda dengan keramik yang tren motif dan warnanya selalu berganti setiap tahunnya, dan motif-motif tersebut dapat dibuat oleh pengrajin. Sedangkan motif dan warna pada marmer tidak bisa diciptakan, sehingga motif dan warna pada marmer selalu sama dari waktu ke waktu. Yang berganti hanya tren pemanfaatan dan bentuk aplikasi marmer.
Tersedia dalam Aneka Warna
Mungkin yang kita tahu marmer hanya ada wana hitam dan putih. Ternyata, marmer itu tersedia dalam berbagai macam warna lhoo…. Marmer hitam dan putih juga tersedia dalam berbagai motif. Karena ada berbagai macam warna dan motif ini lah, akan membuat para konsumen dapat memilih sesuai dengan keinginannya.
Tahan Lama
Yang membuat marmer tahan lama adalah tingkat kekerasan dan ketahanan terhadap cuaca. Tingkat kekerasannya sendiri menyentuh angka 4-5 pada skala Mohs. Itu artinya batu marmer tidak mudah rusak ketika tergores benda yang memiliki tingkat kekerasan di bawah angka 4 pada skala Mohs.
Sedangkan untuk urusan cuaca, batu marmer tergolong tahan terhadap panas. Lantaran batu marmer sendiri terbentuk melalui beragam proses yang melibatkan tekanan dan suhu tinggi. Mau diterpa terik matahari dan hujan, batu marmer tak lekang waktu serta tidak mudah lapuk.
Keawetan marmer ini dapat dilihat pada bangunan Taj Mahal yang ada di India, dimana kecantikan marmernya tidak lekang oleh waktu. Atau pada Marble Arch, monumen gerbang yang ada di Inggris yang dibangun pada abad ke -19.
Sumber: travel.detik.com
Dapat Diolah Menjadi Beragam Objek
Dizaman dulu marmer hanya digunakan untuk pelapis lantai, pelapis dinding, dijadikan sebagai patung, dan material bangunan. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, penggunaan marmer pun menjadi lebih beragam. Marmer dapat dijadikan aneka furniture seperti meja, kursi, headboard, backsplash, dan bahkan dekorasi yang berukuran kecil.
Tekstur yang Disukai Banyak Orang
Tekstur marmer yang licin dan mulus membuat kita merasa nyaman ketika menyentuh permukaan marmer. Berbeda dengan tekstur lain yang mungkin kasar, terlihat berserat dan berpori besar sehingga membuat orang merasa risih menggunakannya.
Mampu Menyejukkan Ruangan
Marmer adalah salah satu material yang cukup populer di negara beriklim tropis. Karena dengan marmer, maka ruangan akan terasa lebih sejuk, bahkan tanpa pendingin udara. Hal tersebut jugalah yang membuat marmer disebut-sebut sebagai material yang ramah lingkungan.
Hal-hal tersebut diataslah yang menjadi alasan mengapa marmer itu timeless. Kemudian kalian ingin tahu bagaimana penggunaan marmer?? Yuk simak informasi dibawah ini.
Home & Bathroom
Dengan menggunakan marmer, akan menambahkan kekayaan ke kamar mandi. Karena marmer hadir dalam berbagai warna maka bisa digabungkan ke dalam interior ruangan. Misalnya marmer yang berwarna hijau atau hitam dapat digunakan untuk kamar mandi yang gelap, sedangkan marmer putih untuk kamar mandi yang lebih terang
Kitchen & Dining
Marmer hitam yang indah dengan corak putih dan abu-abu diatas adalah contoh penggunaan marmer sebagai talenan (cheese and charcuterie board). Aksen kuningan ditengahnya untuk menambahkan beberapa kilauan dan desain pada karya tersebut.
Dan masih banyak lagi ide-ide produk yang dapat dibuat dengan bahan marmer ini. Sekian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Sampai jumpa lagi di pembahasan berikutnya.
Sumber referensi:
IR
